Untuk menghasilkan percikan, listrik harus melompat melewati celah
udara yang terdapat di antara dua elektroda pada busi. Karena udara
merupakan isolator (penghantar listrik yang jelek), tegangan yang
sangat tinggi dibutuhkan untuk mengatasi tahanan dari celah udara
tersebut, juga untuk mengatasi sistem itu sendiri dan seluruh komponen
sistem pengapian lainnya. Koil pengapian mengubah sumber tegangan
rendah dari baterai atau koil sumber (12 V) menjadi sumber tegangan
tinggi (10 KV atau lebih) yang diperlukan untuk menghasilkan loncatan
bunga api yang kuat pada celah busi dalam sistem pengapian. Pada koil
pengapian, kumparan primer dan sekunder digulung pada inti besi.
Kumparan-kumparan ini akan menaikkan tegangan yang diterima dari
baterai menjadi tegangan yang sangat tinggi melalui induksi
elektromagnetik. Inti besi (core) dikelilingi kumparan yang terbuat dari
baja silicon tipis. Terdapat dua kumparan yaitu sekunder dan primer di
mana lilitan primer digulung oleh lilitan sekunder. Untuk mencegah
terjadinya hubungan singkat (short circuit) maka antara lapisan kumparan
disekat dengan kertas khusus yang mempunyai tahanan sekat yang
tinggi. Ujung kumparan primer dihubungkan dengan terminal negatif
primer, sedangkan ujung yang lainnya dihubungkan dengan terminal
positif primer. Kumparan sekunder dihubungkan dengan cara serupa di
mana salah satunya dihubungkan dengan kumparan primer lewat (pada)
terminal positif primer yang lainnya dihubungkan dengan tegangan
tinggi malalui suatu pegas dan keduanya digulung.
Arus yang
mengalir pada rangkaian primer tidak akan segera mencapai maksimum,
karena adanya perlawanan oleh induksi diri pada kumparan primer.
Diperlukan waktu agar arus maksimum pada rangkaian primer dapat
tercapai. Bila arus mengalir dalam kumparan primer dan kemudian arus
tersebut diputuskan tiba-tiba, maka akan dibangkitkan tegangan dalam
kumparan primer berupa induksi sendiri sebesar 300 – 400 V, searah
dengan arus yang mengalir sebelumnya. Arus ini kemudian mengalir dan
disimpan untuk sementara dalam kondensor. Apabila platina menutup
kembali maka muatan listrik yang ada dalam kondensor tersebut akan
mengalir ke rangkaian, sehingga arus primer segera menjadi penuh. Jika
dua kumparan disusun dalam satu garis (dalam satu inti besi) dan arus
yang mengalir kumparan primer dirubah (diputuskan), maka akan
terbangkitkan tegangan pada kumparan sekunder berupa induksi sebesar 10
KV atau lebih. Arahnya berlawanan dengan garis gaya magnet pada
kumparan primer. Tegangan terbangkit pada kumparan sekunder. Pada saat
kunci kontak di-on-kan, arus mengalir pada gulungan primer (demikian
juga saat kunci kontak off) garis gaya magnet yang telah terbentuk
tiba-tiba menghi-lang, akibatnya pada kum-paran sekunder terbangkit
tegangan tinggi. Sebaliknya apabila kunci kontak dihubungkan kembali,
maka pada kumparan sekunder juga akan dibangkitkan tegangan dengan arah
yang berlawanan dengan pembentukan garis gaya magnet pada kumparan
primer (berlawanan dengan yang terjadi saat arus diputuskan). Koil
pengapian dapat membangkit- kan tegangan tinggi apabila arus primer
tiba-tiba diputuskan dengan membuka platina. Hubungan antara kumparan
primer dan sekunder.
Besarnya arus primer yang mengalir tidak
segera mencapai maksimum pada saat platina menutup, karena arus tidak
segera mengalir pada kumparan primer. Adanya tahanan dalam kumparan
tersebut, mengakibatkan perubahan garis gaya magnet yang terjadi juga
secara bertahap. Tegangan tinggi yang terinduksi pada kumparan sekunder
juga terjadi pada waktu yang sangat singkat. Besamya tegangan yang
dibangkitkan oleh kumparan sekunder ditentukan oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1. Banyaknya Garis Gaya MagnetSemakin banyak garis gaya magnet yang terbentuk dalam kumparan, semakin besar tegangan yang diinduksi.
2. Banyaknya Kumparan
Semakin banyak lilitan pada kumparan, semakin tinggi tegangan yang diinduksikan.
3. Perubahan Garis Gaya Magnet
Semakin cepat perubahan banyaknya garis gaya magnet yang dibentuk
pada kumparan, semakin tinggi tegangan yang dibangkitkan kumparan
sekunder. Untuk memperbesar tegangan yang dibangkitkan pada kumparan
sekunder, maka arus yang masuk pada kumparan primer harus sebesar
mungkin dan pemutusan arus primer harus juga secepat mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar