A. Silinder kerja tunggal
Silinder tipe ini hanya dapat memakai gaya pada satu arah saja. Langkah balik dari piston dilakukan dengan menggunakan pegas. Contoh penggunaan silinder kerja tunggal adalah system rem hydraulik tromol dimana untuk merubah energi hydraulik menjadi energi mekanik digunakan silinder roda satu piston atau dua piston
B. Silinder kerja ganda
Silinder kerja ganda dapat memindahkan gaya pada kedua arah dari gerakan. Silinder ini mempunyai dua saluran fluida, satu saluran untuk mendorong piston bergerak keluar dan satu saluran yang lain untuk mendorong piston unruk kembali ke posisi semula.
Gangguan – gangguan pada system hidraulik
Gangguan yang sering timbul pada system hidraulik dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. B o c o r
Kebocoran akan mudah dilihat bila system hidraulik sedang bekerja karena pancaran fluida lebih deras. Kemungkinan bocor terjadi pada bagian – bagian sebagai berikut:
a. Pipa atau selang
Pipa atau selang pecah karena sudah tua dan rapuh atau bergesekan
dengan bagian lain dan dapat juga karena terlepas dari fittingnya.
Untuk dapat mengetahui ada tidaknya gangguan kebocoran pada pipa atau
selang , dapat dilakukan pemeriksaan sederhana yang tidak membutuhkan
peralatan atau instrumen khusus. Pemeriksaan dilakukan secara visual
dengan bantuan cermin.
b. Oil seal
Oil seal berfungsi mencegah kebocoran pada system hidraulik harus
selalu diperiksa secara bekala. Oil seal pada bagian silinder tenaga
adalah yang paling kritis, karena selalu keluar masuk. Kotoran pada
poros atau laran piston dapat dengan mudah melukai sebuah oil seal
ketika didorong masuk ketempat semula. Kerusakan semacam ini dapat
menyebabkan kebocoran yang hebat, sehingga system hidraulik tidak
bekerja dengan sempurna bahkan tidak dapat bekerja sama sekali.Bila hal
ini terjadi atsi dengan cepat kebocoran yangtimbul disekelilng poros
atau laras piston tersebut, sebelum menjadi kebocoran yang besar.
Karena oil seal bersifat peka harus dipasang dengan hati-hati dan
sesuai petunjuk pabrik.
2. Terlalu panas
Temperatur pada reservoir hiraulik harus konstan sesuai anjuran dari pabrik, bila system hidraulik terlalu panas yang paling mudah adalah memeriksa oil coollernya, apakah dalam keadaan bersih dan berfungsi sebagaimana mestinya. Panas yang terjadi pada system hidraulik kemungkinan akibat gangguan pada:
a. Adanya udara palsu
Adanya udara palsu pada sistem hidraulik dapat menaikan temperatur
karena udara bila dikompresi temperaturnya akan naik, pada tekanan 140
kg/cm2 temperatur udara dapat mencapai 110 derajat Celcius. Bila ini
yang terjadi lakukan langkah – langkah pengeluaran udara melalui katup
atau nipel yang tersedia.
b. Bocor internalBocor ini tidak terlihat karena terjadi pada bagian dalam komponen dari system hidraulik, sehingga bila ingin mengetahui adanya kebocoran harus melakukan pembongkaran pada komponen yang diduga ada kebocoran contohnya:
· Pompa hidraulik
· Control valve
· Relief valve
Tidak ada komentar:
Posting Komentar