Platina pada sistem pengapian berfungsi untuk memutus-hubungkan
tegangan baterai ke kumparan primer. Platina bekerja seperti switch
(saklar) yang menyalurkan supply listrik ke kumparan primer koil dan
memutuskan aliran listrik untuk menghasilkan induksi. Pembukaan dan
penutupan platina digerakkan secara mekanis oleh cam/nok yang menekan
bagian tumit dari platina pada interval waktu yang ditentukan. Pada
saat poros berputar maka nok akan mendorong lengan platina kearah
kontak membuka dan selanjutnya apabila nok terus berputar lebih jauh
maka platina akan kembali pada posisi menutup demikian seterusnya.
Pada waktu platina menutup, maka arus mengalir ke rangkaian primer
sehingga inti besi pada koil pengapian akan jadi magnet. Saat platina
membuka, maka kemagnetan inti besi akan hilang dengan tiba-tiba.
Kehilangan kemagnetan pada inti besi tersebut akan dapat membangkitkan
tegangan tinggi (induksi) pada kumparan sekunder. Tegangan tinggi akan
disalurkan ke busi, sehingga timbul loncatan bunga api pada celah
elektroda busi untuk membakar campuran bensin dan udara pada akhir
langkah kompresi.Permukaan kontak platina dapat terbakar oleh percikan
bunga api tegangan tinggi yang dihasilkan oleh induksi diri pada
kumparan primer, oleh karena itu platina harus diperiksa dan diganti
secara periodis. Karena platina sangat penting untuk menentukan
performa sistem pengapian (konvensional), maka dalam pemeriksaannya
perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut;1. Tahanan kontak platina
Oksidasi/kerak kotoran yang terjadi pada permukaan permukaan
platina akan semakin bertambah dan semakin buruk sebanding umur
pemakaiannya.Bertambahnya lapisan oksidasi membuat permukaan platina
semakin kasar/kotor dan memperbesar tahanannya, sehingga aliran arus
pada rangkaian primer koil menjadi berkurang.
Faktor-faktor di
bawah ini menyebabkan tahanan kontak platina
semakin bertambah, yaitu:
1. Jika bahan ini melekat pada kontak platina, maka kontak akan
bertambah hangus oleh loncatan bunga api, sehingga menambah tahanan
kontak. Oleh karena itu, pada saat mengganti kontakplatina harus
diperhatikan agar oli atau gemuk tidak menempel pada celah kotak.
Usahakan selalu membersih-kan celah kontak (air gap) saat akan
melakukan pemasangan.
2. Celah Tumit EbonitUntuk menghindari
aus yang terlalu cepat, sebaiknya beri gemuk pada tumit ebonit
tersebut. Jika tumit ebonit aus dapat menyebabkan platina tidak bisa
terbuka saat cam berputar sehingga sehingga tidak akan terjadi
loncatan bunga api dan mesin bisa mati.
3. Sudut Dwell
Sudut pengapian merupakan sudut yang diperlukan untuk satu kali
pengapian pada satu silinder motor. Di mana secara detail dapat
diterangkan sebagai sudut putar nok/cam saat platina mulai membuka
sampai platina mulai membuka pada tonjolan nok/kam berikutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar