Rabu, 01 Agustus 2012

Wanita Dicipta Untuk Dilindungi

Wanita Dicipta Untuk Dilindungi

Allah Subhanahu wata’ala tidak menciptakan wanita dari kepala laki-laki untuk dijadikan atasannya. Tidak juga Allah Subhanahu wata’ala ciptakan wanita dari kaki laki-laki untuk dijadikan bawahannya. Tetapi Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya. Allah tidak menciptakan wanita sebagai barang substitusi apalagi sekedar objek buat laki-laki. Tetapi Allah menciptakan wanita sebagai teman yang mendampingi hidup adam tatkala kesepian di surga. Juga Allah ciptakan wanita sebagai pasangan hidup laki-laki yang akan menyempurnakan hidupnya sekaligus sebab lahirnya generasi, disamping tunduk dan beribadah kepada Allah tentunya. Tetapi mengapa tetap saja ada laki-laki yang tunduk dibawah kaki wanita?. Mengemis cintanya, berharap kasih sayangnya dengan menggadaikan kepemimpinan, bahkan kehormatan dan harga dirinya. Wanita dipuja bagai dewa, disanjung bagai dewi shinta, yang banyak menyebabkan laki-laki buta mata, buta telinga, bahkan buta mata hatinya. Namun ada juga yang menganggap rendah wanita. Wanita dinista, dihina, kesuciannya dijadikan objek yang tidak bernilai harganya. Tenaganya dieksploitasi bagaikan kuda, kelembutannya dijadikan transaksi murahan yang tak seimbang valuenya Wanita dijadikan sekedar pemuas nafsu belaka, bila habis madunya, dengan seenaknya dibuang ke keranjang sampah, atau dianggap sandal jepit yang tak berguna. Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita melihat mereka menjajakan diri digelapnya malam yang mencekam. Relakah kita melihat mereka membanting tulang mengumpulkan ringgit atau real dengan mayat terbujur kaku sebagai resikonya? Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya seperti seonggok jasad hidup yang tidak memiliki nilai guna? Jika wanita itu adalah ibu kita, kakak atau adik perempuan kita, dan anak kita, relakah kita membiarkannya beringas, liar, ganas, tidak berpendidikan, bodoh, dungu, hanya karena ketidakmampuan ayah memberi nafkan?, karena ketidakmampuan kita mendidik dan mencintainya?, karena ketidakmampuan kita melindunginya?, sebagaimana Allah menciptakan wanita dari tulang rusuk laki-laki, dekat dengan lengannya untuk dilindunginya, dan dekat dengan hatinya untuk dicintainya. Ia tetap wanita, yang diciptakan Allah Subhanahu wata’ala dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Tidak bias manusia dengan akalnya yang kerdil ini mengganti kedudukannya apalagi fitrahnya. Ia bagaikan sekuntum bunga terpelihara, tidak semua kumbang bias menghisap madunya. Lemah lembutlah dalam memperlakukannya, karena kalau tidak, ia bisa seganas srigala. Kontributor: Agus Cahyana Agus.Cahyana@snsgroup.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar